Hujan turun dengan deras sore itu saat Imma Aulia, seorang
gadis cantik berjilbab berlari memasuki rumahnya. Karena tidak membawa payung,
seluruh tubuh gadis itu basah kena hujan, dari ujung jilbabnya sampai rok panjangnya.
Imma membuka pintu rumahnya, dan cepat-cepat masuk ke dalam.
“Imma”? terdengar suara
seorang pria memanggilnya.
“Ya, Papa” jawab Imma
sembari ia menutup pintu. Gadis itu kemudian berjalan menuju dapur.
“Oh, kamu kehujanan,
Sayang” kata paak Imma sembari memeluk anaknya yang cantik dan berjilbab itu.
Tangannya membelai kepala Imma yang tertutup jilbab, yang basah karena hujan.
Lalu ia mendongakkan dagu anaknya, dan dengan lembut ia mencium bibir gadis remaja
berjilbab kesayangannya itu, seraya memagut bibir bawahnya. Gadis berjilbab itu
sesaat mendesah menerima kecupan paaknya sendiri yang lembut tapi memberi
rangsangan hebat padanya.
“Papa! Nanti
kelihatan orang!” seru Imma setelah sadar dengan agak terkejut. Paak Imma hanya
memandang saja saat anaknya yang alim dan berjilbab berlari ke dapur dimana ia
sudah menyiapkan makanan. Ia mengikuti Imma ke dapur, dan memeluk tubuh ranum
gadis remaja berjilbab itu. Tangannya membuka sabuk dan retsleting rok SMP panjang
gadis berjilbab itu, menyusup ke dalam, dan dengan lembut membelai pantat putri
lugunya yang kecil dan padat.
Desahan-desahan gadis ayu berjilbab itupun mulai terdengar.
“Oohh…Pa,” Imma mulai
merintih kecil sembari berpegangan pada tepi meja makan ketika Paak Imma
menyibakkan jilbab yang dipakai Imma Aulia dan mulai menciumi leher Imma, anak
gadisnya, sementara tangannya terus membelai pantat Imma dari luar celana
dalamnya yang berwarna putih berenda. Lidah paak Imma kemudian menjilati dan
menggigit-gigit kecil telinga kanan gadis itu dari luar jilbabnya yang membuat
jilbab putih yang sudah basah oleh air hujan semakin basah oleh air liur paaknya
sendiri, membuat Imma kegelian. Sementara itu tangannya sudah mulai menyusup
masuk ke dalam celana Imma, membelai dan meremasi pantat gadis remaja berjilbab
yang kecil tapi padat itu.
“Aduh, Pa…ngghhhhh……,gelii….”
Rintih Imma dengan pasrah, mulai terangsang.
Tangan paak Imma
kemudian beralih ke dada gadis manis itu, membuka semua kancing seragam sekolah
yang dikenakan anaknya. Ia kemudian menangkap buah dada Imma yang masih kecil
namun ranum itu dan meremas-remasnya dengan lembut. BH putih Imma pun kemudian
dilolosinya. Ia kemudian membungkuk menciumi kedua belah payudara mungil anaknya
yang berjilbab itu, menjilati puting susunya.
“Susu kamu enak
sekali, Sayang” katanya sembari tersenyum. “memek Imma gatel, Pa…” Imma
mengerang lirih.
Tangan paak Imma
kemudian masuk semakin ke dalam rok sekolah anaknya. Jemarinya masuk ke celana
dalam Imma yang sudah basah itu. Tangannya menelusuri memek kecil milik anaknya
yang cantik, lugu, dan berjilbab itu. Ternyata Memek anaknya itu sudah basah.
Dengan jari tangannya, ia menelusuri bibir memek Imma.
“Ooohh…enak..Pa…”
rintih Imma dengan nafas tertahan.
Paak Imma kemudian
mengeluarkan tangannya yang sudah belepotan cairan kenikmatan Imma.
“Isep jari Papa,
sayang” perintahnya kepada Imma.
Imma dengan perlahan
mengisap jari paaknya dengan agak canggung. Sungguh suatu pemandangan erotis
melihat gadis remaja yang cantik, dengan jilbab dan baju panjang yang sudah
berantakan itu menjilati jari paaknya sendiri. Paak Imma sudah tidak kuat
menahan nafsunya lagi. Ia kemudian membuka celananya, mempertontonkan kontolnya
yang sudah mengeras itu kepada anaknya.
“Kalau Mama pulang
gimana, Pa?” Tanya Imma “Tenang aja, Mama pulang malam kok” jawab paak Imma
seraya mendorong tubuh anaknya hingga gadis ayu berjilbab itu membungkuk sambil
berpegangan pada meja makan. Paak Imma kemudian mengangkat rok SMP panjang Imma
dan menarik turun celana dalam putih yang mungil milik gadis berjilbab itu.
Kontolnya yang sudah begitu tegang kemudian digesek-gesekkannya ke pantat
telanjang Imma yang mulus. Ia kemudian melebarkan paha Imma, dan perlahan-lahan
memasukkan kontolnya yang besar ke dalam memek kecil milik anak gadisnya yang
cantik.
“Aaahhh !” gadis lugu
berjilbab itu memekik tertahan saat kontol paaknya yang besar menerobos
memeknya yang sempit dari arah belakang. Imma menggigit bibirnya, menahan perih
yang selalu dirasakannya saat paaknya mulai menggagahinya. Sungguh, dia tidak
pernah membayangkan akan selalu digarap oleh paaknya. Dulu, saat ia pertama
kali diperkosa, dia telah mulai menikmatinya, dan sekarang, diam-diam gadis
berjilbab itu ketagihan kontol paaknya yang besar.
“Sayang, punya kamu
enak sekali,” bisik paak Imma di telinga anak gadisnya. Memek anaknya yang
masih kecil dan sempit itu mencengkeram kontolnya erat-erat. Walaupun sudah
tiga tahun berlalu sejak ia pertama kali memerawani anaknya (saat Imma masih
kelas 1 SMP), namun memek gadis berjilbab itu masih saja sempit sehingga
memberikan kenikmatan yang besar baginya. Ia kemudian mulai memompa kontolnya
keluar masuk memek kecil Imma, semakin lama semakin cepat. Ia menanamkan
kontolnya dalam-dalam ke memek Imma, sehingga testisnya menyentuh pantat gadis
cantik berjilbab itu.
” Pa ….ooohhh…..Pa ”
Imma mengerang-erang merasakan kontol paPAnya keluar masuk memeknya dengan cepat.
Paak Imma semakin mempercepat kocokan kontolnya di memek gadis remajanya yang
cantik dan berjilbab itu. Ia dapat merasakan spermanya sudah berebut ingin
keluar. Imma terus merintih dan mengerang merasakan tusukan kontol paaknya yang
semakin cepat. Ia diam-diam sangat menikmati digarap oleh paaknya. Hingga
akhirnya paak Imma tidak bisa menahan lagi. Ia memeluk pinggang Imma dan
menghujamkan kontolnya sedalam-dalamnya kedalam memek anak gadis remajanya yang
lugu dan berjilbab. Imma memekik kecil merasakan air mani paaknya muncrat
memenuhi liang memeknya. Memek Imma yang kecil itu tidak dapat menampung
seluruh air mani paaknya, sehingga sebagian mengalir keluar membasahi pahanya
yang mulus bersama dengan cairan kenikmatan gadis remaja berjilbab itu. Paak
Imma kemudian menarik keluar kontolnya dari memek Imma. Ia kemudian menggosok
kontolnya yang masih berlumuran sperma di pantat mulus Imma.
“Terima kasih,
Manis,” kata papa Imma
sembari mencium bibir anaknya. “Ayo mandi sebelum Mama pulang” perintahnya.
“ya, Pa …” kata gadis rermaja itu, kemudian melangkah dengan menahan rasa sakit
dan nikmat yang masih tersisa, menuju kamar mandi.. “Sana, masuk ke kamar
mandi, nanti Papa nyusul” kata papanya, sambil membersihkan spermanya yang
menetes di lantai dapur.
6 Tips Agar Pasangan Wanita Mengerang Nikmat
BalasHapusKoleksi Foto Cewek Cantik 2013
Tante Girang Bugil Sambil Horny
Cerita Dewasa Wiwin Anak Bandung
Foto Cewek Bispak Abis Ngentot
Foto SMA Bohay dan Sexy
ABG Bugil Ngentot Gaya Baru
Payudara Cewek Jepang Bening Banget
Video 3gp Megumi Shino
Paha Mulus Gadis Belia
Kumpulan Foto Cewek Cantik Terbaru
Cewek Bugil Puting Mungil
Obat Kuat Viagra USA 100mg
Alat pembesar penis | Vacum tabung pompa penis
Breast-Up Cream pembesar payudara
Vimax Capsul Canada Herbal Pembesar Penis
Vacum alat Pembesar Payudara
Tensung Cream Pemutih Wajah
Ring Penis Nanas Silikon | Alat Bantu Sex | Sex Toys Pria
Obat Perangsang Potenzol
Obat Pelangsing Fruit Plant
ceritanya bikin dedk q bangun..boleh kenal ma adminnya?
BalasHapus"ampe jadi lupa nih nonton bola"
BalasHapusBoleh tuh si ima
BalasHapus